
BERPIKIR SEPERTI PAULUS
(Filipi 3:1-14)
Paulus menulis surat Filipi dengan penuh optimis dan hati yang penuh sukacita, sebab ia mendengat tentnag kasih dan pengorbanan dari pada jemaat yang mula-mula didirikannya. Dimana jemaat Filipi ini sangat benyak memberikan bantuan dan dukungan terhadap Paulus baik pada waktu ia di penjara maupun pada saat pemberitaan Injil (pasal 1:7). Paulus sangat bersukacita karena dukungan dan kesetiaan jemaat Filipi terhadap pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus. Mengingat banyaknya pengajar-pengajar sesat yang muncul dan berusaha untuk mempengaruhi dan menyesatkan orang-orang Kristen utamanya jemaat Filipi, Paulus menasehatkan mereka supaya berhati-hati dan waspada terhadap semuanya itu sehingga jangan sampai menyesatkan mereka.
Oleh sebab itu Paulus berdoa dengan penuh kerinduan supaya jemaat Filipi memiliki kasih yang makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segalah macam pengertian, sehingga mereka dapat memil;ih apa yang baik, dengan demikian mereka akan hidup dan melangkah sesuai dengan Firman Tuhan. Dan saat ini saya yakin bahwa kita juga memiliki kerinduan supaya kasih Kristus semakin melimpah dan memiliki pengetahuan dalam segalah macam pengertian dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat juga melangkah dan hidup benar dalam menjalani kehidupan ini.
“Setiap orang yang hidup mengasihi Tuhan, akan diberi pengetahuan yang benar dengan penuh pengertian, sehingga iamelangkah sesuai dengan Firman Tuhan.”
Bagaimana caranya supaya kita dapat berpikir seperti Paulus ?
1. Meninggalkan segalah kebanggan diri (4-9).
Kata “kebanggaan” (bangga) artinya kebesaran diri, kemegahan diri, atau sesuatau yang membuat seseorang bermegah, dan berbesar hati. Jadi meninggalkan kebanggaan diri memiliki pengertian bahwa melepaskan dan membuang segalah sesuatu yang kita miliki dan dapat membuat kita untuk bermegah atau berbasar hati. Sebelum Paulus menjadi orang Kristen, dalam hidupnya terlihat empat macam kesombongan yaitu pada ayat 5-6 :
a. Kesombongan karena keturunannya: orang Ibrani asli, disunat pada hari ke-8.
b. Kesombongan kerena ia menaati hokum Taurat dengan teliti atau dengan kata lain betul-betul taat kepada Agama.
c. Kesombongan karena ia seorang yang giat dan berjerih payah dalam menjalankan agamanya.
d. Kesombongan karena kebenaran diri sendiri.
Paulus mengatakan “tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus” (ay.7). ayat ini menunjukkan hal yang kontras dengan ayat sebelumnya. Di sini Paulus menjelaskan bahwa kebenaran yang ia percaya dahulu yaitu tentang kebenara dalam mentaati hukum Taurat hal itu menjadi kebangaan dalam dirinya tetapi setelah berada dalam Kristus ia menganggap semuanya itu sesuatu yang tidak berfaedah tetapi itu adalah kerugian baginya. “pengenalan akan Kristus” (:8), merubah konsep pikiran Paulus sehingga berbalik dari kepercayaan terhadap Hukum Taurat menjadi tunduk pada hukum anugerah yaitu kepercayaan dala Yesus Kristus. Tentang pengenalan akan Kristus ini, Mattew Henry menjelaskan bahwa “exellency of knowledge” yaitu pengetahuan yang muliah, lain dari pada yang lain, dan pengetahuan di atas segalah pengetahuan tentang alam semesta. Jadi pengenalan yang dirasakan oleh Paulus bukanlah pengenalan yang biasa-biasa saja tetapi pengenalan itu adalah pengenalan yang sangat luar biasa yang dirasakannya.
Betapa pentingnya pengenalan akan Kristus ini untuk menjadi bagian dalam setiap kehidupan kita. Oleh sebab itu, marilah kita meninggalkan dan membuang segalah kebanggaan yang ada dalam diri kita yang membuat kita sombong, dan segalah macam yangmenjadi penghalang bagi kita untuk datang kepada Kristus.
2. Berusaha mengenal Kristus dan kuasa-Nya (10-11).
Berusaha memiliki pengertian bahwa suatu tindakan untuk mencapai keinginan atau cita-cita. Paulus mengatakan “yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan, diman akumenjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya…” (ay 10). Kata “yang kukehendaki” menunjukkan suatu kerinduan, keinginan, dan hasrat oleh Rasul Paulus. Rasul Paulus adalah orang yang tidak pernah puas dengan pengenalan nya akan Kristus. Itulah sebabnya ia terus merindukan persekutuan yang lebih erat dengan Kristus dan senantiasa berhasrat untuik mengenal Kristus dengan lebih lagi yaitu melalui pengalamannya. Pengenalan akan Kristus ialah pengenalan yang hidup, maju, dan tidak terbatas untuk kita pahami. Kuasa kebangkita Kristus melepaskan kita dari pada dosa dan kematian, bahkan memberi kemenangan atas dosa dan kematian itu, membangkitkan kita dari pada kematian dosa dan memindahkan kita kedalam hidup yang baru di dalam Kristus. Mengenai persekutuan dan penderitaan-Nya, Paulus mengehndaki supaya ia terus mengambil bagian di dalamnya sehingga serupa dalam kematian-Nya, dan beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Kuasa Tuhan tidak terbatas dan tak terpahami akan hikmat kita, oleh sebab itu marilah kita berlombah-lombah untuk lebih mengenal Dia dan kuasa-Nya. Kita jangan takut untuk menderita dalam mengiring Dia, karena dengan adanya penderitaan kita dilayakkan untuk mengambil bagian dalam penderitaan-Nya dan dengan demikian kita dapat memperoleh persekutuan yang erat dengan-Nya dan merasakan akan kuasa-Nya yang mulia.
3. Terus berlari untuk memperolah hadiah (12-14).
Terus berlari artinya tidak pernah berhenti. Sebagai seorang atlet, untuk memperoleh suatu hadiah ia tidak akan pernah berhenti berlari tetapi akan terus berlari dan berusaha dengan segala macam cara untuk mencapai garis akhir. Inilah yang dilakukan oleh Rasul Paulus, ia menjadikan dirinya sebagai seoarang atlet, yang terus berlari untuk memperoleh hadiah. Dalam bagian ini ada dua kata yang perluh diperhatikan yaitu “ditangkap” dan “menangkap”. Paulus telah ditangkap Kristus sebab Yesus Kristus mempunyai maksud dan tujuan dalam hidupnya yaitu menjadi seorang pemberita Injil. Oleh sebab itu Paulus memiliki kerinduan dalam hidupnya supaya menangkap maksud dan tujuan Kristus dalam hidupnya. Untuk memperoleh hal ini apa yang dilakukan Paulus ? “aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk meperolah hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (ay 13b-14).
Paulus senantiasa melihat kehidupa dihadapannya yanglebigh mulia dan lebih sempurna, dan itulah yang ingin dicapainya. Paulus merasakan dan mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuan Kristus dalam hidupnya. Itulah sebannya ia memiliki sikap yang optimis yaitu terus berfokus memandang kedepan pada hadiah yang telah disediakan baginya. Oleh karena itu marilah kita sungguh-sungguh memiliki kerinduan yang sama seperti kerinduan Rasul Paulus. Untuk menagkap kesempurnaan itu, sebagaman kita masing-masing sudah ditangkap oleh Kristus untuk menjadi pemberita Injil dan supaya menjadi sempurna dan serupa dengan Dia.
Casino de Md | Dr.MCD
BalasHapusDr.MCD. 군산 출장안마 733 S Las Vegas Blvd. South, 용인 출장마사지 Las Vegas, NV 89109, US. The Dr.MCD has been providing 영주 출장안마 you with 경주 출장샵 a Las Vegas experience 하남 출장마사지 since the 90's.