Jumat, 05 Maret 2010

KUNCI HIDUP BERKEMENANGAN
















KUNCI HIDUP BERKEMENANGAN
1 TAWARIKH 14: 8-17

Adapun yang menjadi tujuan ditulisnya kitab Tawarikh adalah untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok; Pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi; Pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi; dan Pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (1Taw 17:14). Dan yang menjadi tema 1 Tawarikh ini yaitu Sejarah “Penebusan” Israel. Tanggal penulisan dari kitab ini sekitar 450-420 SM dan banyak penafsir mengatakan bahwa penulis dari kitab ini adalah Ezra. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya" dikuatkan.
Ketika Saul meninggal, Daud tidak turut berperang melawan Israel waktu pertempuran di Gilboa (1 Sam 28:4) dimana Saul dan anak-anaknya terbunuh. Sesudah Saul meninggal, maka Daud memegang tongkat kerajaan Israel dan diapun menjadi raja atas Israel (1 Taw 11:1-3). Namun banyak hal yang menanti Daud di depan, yaitu orang Filistin ingin menangkap Daud. Dalam pasal 14:8-17 berbicara tentang bagaimana Daud memukul kalah tentara orang Filistin, ketika orang Filistin mengadakan penyerbuan di Lembah Refaim.

KUNCI HIDUP BERKEMANGAN ADALAH HIDUP BERGAUL DENGAN TUHAN DAN

1. MELANGKAH DENGAN IMAN KITA KEPADA TUHAN.

Apa yang menjadi kunci kemengan Daud pada saat ia menghadapi tentara Filistin?
Ia Hidup Bergaul Dengan Tuhan (ay.10,14,).
Dalam BIS ayat 10 berbunyi, “Mendengar itu Daud bertanya kepada Allah, "TUHAN, haruskah saya menyerang orang-orang Filistin itu? Apakah TUHAN akan memberikan kemenangan kepada saya?" "Ya, seranglah!" jawab TUHAN. "Aku akan memberikan kemenangan kepadamu!". Dari ayat ini, menyatakan bahwa, Raja Daud memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan, Daud hidup bergaul dengan Tuhan dan Daud memiliki persekutuan doa kepada Tuhan. Dalam segala sesuatu yang Daud mau lakukan, Daud selalu bertanya kepada Tuhan. Ketika Daud diangkat menjadi raja, ia tidak langsung menjadi orang yang sombong dengan apa yang terjadi atas dirinya, nemun ia tetap hidup bergaul dengan Tuhan.
Sebenarnya, kalau dipikir secara manusia, Daud bisa saja berperang sendiri, dia tidak perlu Tanya Tuhan. Mengapa? Karena kalau kita melihat pasal-pasal sebelumnya, dimana pada pasal 11 dan pasal 12 disitu membicarakan tentang banyaknya para pahlawan-pahlawan Daud yang hebat. Misalnya saja Yasobam bin Hakhmoni, ia mengayunkan tombaknya saja melawan 300 orang tertikam mati dalam satu pertempuran (1 Taw.11:11), Benaya bin Yoyada, dia seorang yang gagah perkasa (1 Taw.11:22-23), ada juga orang Gad yang gagah perkasa dan rupa mereka seperti singa serta cepat seperti kijang (1 Taw.12:8) dan masih banyak lagi orang-orang Daud yang hebat. Namun satu hal yang harus kita perhatikan, yaitu Daud sama sekali tidak berharap ataupun mengandalkan para pahlawannya itu, tetapi Daud bertanya kepada Tuhan. Ini membuktikan bahwa Daud benar-benar hanya berharap kepada Tuhan saja dan ia hidup bergaul dengan Tuhan lewat persekutuannya.
Di dalam dunia yang penuh dengan segala macam tantangan dan cobaan ini, sangatlah penting bagi kita semua untuk mengetahui apa yang Tuhan inginkan atas hidup kita. Apakah kita pernah bertanya kepada Tuhan, apa yang sebenarnya Ia inginkan dari hidup kita? Apakah pernah kita bertanya kepada Tuhan, apa yang menjadi rencana-Mu dalam hidup kita ini? Apakah kita memiliki persekutuan dengan Tuhan? Marilah kita belajar dari Daud. Ketika orang Filistin mendengar bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel, maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Lalu Daud bertanya kepada Tuhan apa yang harus diperbuatnya, “Apakah aku harus maju?” tanya Daud. Lalu Tuhan menjawabnya, “Majulah”. Daud melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, dan ia memukul kalah orang Filistin. Lalu di ayat yang ke-13-14, sekali lagi orang Filistin datang menyerbu Daud, dan sekali lagi Daud bertanya kepada Tuhan apa yang harus diperbuatnya, Tuhan menginstruksi Daud untuk tidak menyerbu dan memerikanya strategi lain (I Taw. 14: 14, 15). Daud mengikuti apa yang dikatakan oleh Allah kepadanya, dan sekali lagi Daud memperoleh kemenangan atas orang Filistin. Dalam hidup ini, marilah kita maup hidup bergaul dengan Tuhan dan biarlah kehenadak Tuhan yang terjadi atas hidup kita, maka kita akan melihat kemenangan-kemengan dalam hidup kita.
2. Ia Melangkah Dengan Iman kepada Tuhan (ay.11, 16).
Ketika Daud hidup bergaul dengan Tuhan, pasti Daud kenal siapa Tuhan yang ia sembah. Daud percaya kepada Tuhan, dia melangkah dengan iamannya dan dia tahu Tuhan akan memberikan kepadanya kemenagan.
Dan pada ayat ke 11, merupakan hasil dari hubungan Daud kepada Tuhan. Dalam BIS ay.11 ”Maka Daud dan pasukannya menyerang orang-orang Filistin itu di Baal-Perasim dan mengalahkan mereka. Berkatalah Daud, "Allah telah memakai aku untuk mendobrak pertahanan musuh seperti banjir merobohkan segalanya dalam seketika." Itu sebabnya tempat itu disebut Baal-Perasim. Ketika Daud mengalahkan orang Filistin, ia tidak langsung sombong dengan apa yang telah terjadi, namun ia berkata ”Allah telah memakai aku...”. Daud selalu melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, dan tidak ada kata protes yang keluar dari mulutnya. Dan ketika Daud melangkah dengan imannya kepad Tuhan, maka dalam ayat 16 ”mereka memukul kalah tentara orang Filistin.....”, bahka bukan hanya itu saja, termasyurlah nama Daud dan Tuhan mendatangkan rasa takut kepadanya atas segala bangsa. Luar biasa apa yang Tuhan kerjakan dalam hidup raja Daud, itu semua karena ia melangkah dengan iamanya kepad Tuhan.
Dalam hidup ini, banyak hal yang terjadi, banyak hal yang akan kita alami. Suka dan duka pasti kita akan rasakan, kekahwatiran, sakit, masalah, tantangan hidup dan sebagainya, itu pasti kita akan dapatkan, namun satu hal yang perlu kita perhatikan bahwa marilah kita menghadapi semua itu dengan percaya bahwa Tuhan akan menolong kita, memampukan kita, dan percaya Tuhan akan memberikan kepada kita kemenangan-kemengan itu dalam hidup kita.
Seperti yang di alami raja Daud, ketika ia hidup bergaul dengan Tuhan dan ia melangkah dengan imannya kepada Tuhan, ia memperoleh kemenangan dalam Tuhan.

AMIN.

1 komentar: