Senin, 10 Mei 2010

Kekerasan Hati Yang Membawa Kepada Penyesatan

















(Matius 28:11-15)

Berbicara tentang kuburan Tuhan Yesus, merupakan kisah yang sangat menarik didengar dan kisah ini juga biasanya diperagakan dalam sebuah pentas drama pada masa-masa Paskah. Matius menceritakan kisah ini lebih singkat dari pada Markus dan Lukas. Tetapi Matius memiliki ketelitian dn kelebihan didalam menjelaskan tentang peristiwa terjadinya kebangkitan Kristus. Jika kita melihat kembali pribadi Matius, siapakah dia sebenarnya? Ia adalah anak seorang Yahudi yaitu Alfeus, ia sendiri juga menyebut dirinya “pemungut cukai” yakni istilah cercaan. Para pemungut cukai adalah pemungut pajak Roma yang biasanya dilakukan dengan jalan memeras. Sehingga pada umumnya pemungut cukai dibenci oleh rakyat. Tetapi Yesus telah memilih dia menjadi murid-Nya (Mat. 9:9), dan Tuhan memakai dia menulis suatu surat (yang dikenal injil Matius )yang telah dibaca seluruh dunia.

Dalam pasal ini Matius membongkar kebohongan, dan dusta para imam-imam dan tua-tua Yahudi. Sebab kita tahu bahwa merekalah yang menuntut agar kuburan Tuhan Yesus dijaga, untuk mengantisipasi kata-kata Yesus yang pernah diucapkan-Nya. Kemudian untuk mempertahankan pendirian mereka yang bengkok, mereka memalsukan kebangkitan Yesus Kristus. Dengan demikian dusta semakin tertimbun dan semakin luas.

“ Orang yang selalu mengeraskan hatinya tidak akan menemukan Kebenaran yang sesunggunya, dan ia tidak akan pernah menemuhkan kedamaian dalam hidupnya”

Ø Bagaimana ciri-ciri orang yang mengeraskan hatinya ?

1. Tidak Mau Percaya Pada Kebenaran (ay. 11-12a)

“ Tidak mau percaya pada kebenaran” ini merupakan sikap yang dimiliki oleh para imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi. Kita melihat dalam ayat 11 bahwa mereka telah menerima laporan atau berita dari para prajurit yang ditugaskan menjaga kuburan Tuhan Yesus. Para prajurit telah menceritakan bagaimana peristiwa yang terjadi pada kuburan Yesus, sabab merekalah yang menyaksikan segala peristiwa yang terjadi di makam Tuhan Yesus (lih.ayat 2-4). Jadi mereka adalah saksi yang kuat untuk memberikan bukti-bukti tentang kebangkitan Kristus. Walaupun ada saksi-saksi lainnya seperti para wanita yang telah melihat kuburan kosong, dan mereka sendiri juga telah berjumpa dengan Yesus selain itu Petrus dan para murid lainnya yang telah berjumpa dengan Yesus tetapi mereka semua tidak melihat peristiwa yang sebenarnya terjadi pada malam itu selain dari pada para prajurit tersebut, jadi seharus mereka percaya dan menerima kenyataan itu.

Tetapi bagaimana respon dan sikap para imam mendengar laporan dari pada prajurit, mereka bukannya percaya atau menerima dan bertobat dengan adanya kejadian itu, justru sebaliknya yang mereka lakukan. “para imam-imam itu mengadakan suatu perrundingan atau rapat dengan tua-tua Yahudi”, dan rapat itu bukan untuk menyatakan atau mengakui kesalahan mereka tetapi justru dalam pertemuan itu mereka membuat rencana yang lebih jahat lagi. Melihat respon mereka ini, kita dapat menyimpulkan bahwa hati mereka sudah membatu, kebal, keras tidak dapat diubahkan lagi. Meskipun mereka tahu bahwa yang mereka salibkan itu adalah Anak Allah mereka tetap menutup hati untuk percaya.

Oleh sebab itu, marilah kita belajar dari kisah ini, jika kita ditegur oleh Firman Tuhan akan kesalahan atau dosa kita janganlah mengeraskan hatimu tetapi belajarlah menerima kenyataan dan bertobat serta percaya pada kebenaran. Sebab jikalau kita terus berkeras hati kita tidak akan perna mengalami perubahan dalam hidup ini. Jadi sekarang percayalah bahwa Tuhan kita Yesus Kristus adalah Tuhan yang hidup, yang telah bangkit dari kematian mengalakan maut dan memberikan kemenangan buat saudara dan saya.

2. Selalu Bertindak Bodoh (ay. 12b -14)

Bertindak bodoh adalah suatu sikap yang dilakukan seseorang tanpa memikirkan resiko dan akibat yang ditanggungnya. Tindakan inilah yang yang dilakukan oleh para Imam-Imam Kepala dan Tua-Tua Yahudi. Dalam perundingan mereka mengambil suatu keputusan yang salah, di mana untuk menyembunyikan pelanggarannya, mereka bertindak bodoh dan yang sangat fatal yaitu mereka memberi uang kepada prajurit supaya tidak menceritakan peristiwa kebangkitan Kristus. Mungkin saja mereka takut terhadap orang banyak utamanya yang percaya pada Yesus, sehingga melakukan hal ini. Sebab bukti dari kebangkitan Yesus ini membantah tuduhan-tuduhan mereka.

Dalam hasil rapat mereka ada 3 hal yang mereka lakukan yaitu :

1. Memberi suap kepada para prajurit (12c) => Mereka memberikan uang suap kepada prajurit, sebagai penutup mulut mereka, dan supaya tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya, pada orang lain.

2. Mengajarkan saksi dusta (13) => bukan hanya memberi uang suap tetapi yang paling fatal dari tindakan mereka yaitu mengajarkan prajurit untuk memberikan saksi dusta pada orang lain. Hal ini mereka lakukan dengan maksud menyembunyikan kebohongan mereka, dan supaya juga orang-orang Yahudi tidak percaya kepada Kristus.

3. Memberikan keyakinan yang salah (14) => Imam–imam kepala dan tua-tua Yahudi berusaha untuk memberikan keyakinan kepada para prajurit, supaya tidak takut bersaksi dusta dan jangan takut pada wali negeri (Pilatus), sebab merekalah yang akan berbicara kepada wali negeri, sehingga mereka tidak diberikan sangsi/hukuman.

Saudara/i hal ini penting untuk kita mengerti bahwa seringkali kekerasan hati kita membuat kita mengambil tindakan-tindakan yang bodoh seperti para imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi dan para prajurit ini. Meskipun sudah melihat dan mengerti akan kebenaran tetapi mereka tetap mengeraskan hatinya sehingga mereka mengambil langka yang sala dalam hidup mereka. Oleh sebab itu marilah kita sadar dan membuang segala kekerasan hati kita, keegoisan, keangkuhan kita, supaya kita tidak menjadi orang yang melawan kebenaran dan menjalani penyesalan seumur hidup.

Ø Apa akibat dan dampaknya jika seseorang terus mengeraskan hatinya?

3. Menyesatkan Banyak Orang (ay. 15).

menyesatkan banyak orangmaksudnya membuat orang lain ikut berdusta dan membuat orang lain memperkatakan hal-hal yang tidak benar. Imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi bukan hanya berdusta tetapi juga mengajar dan membuat orang lain bersaksi dusta. Kita melihat dalam ayat 15, tindakan dari para prjurit “mereka menerima uang dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka”. Jadi bukan hanya mereka yang berdusta, para prajurit tersebut ikut juga bersaksi dusta akibat dari pengajaran dan bujukan dari pada imam-imam dan tua-tua Yahudi. Akhirnya orang orang Yahudi percaya pada kesaksian mereka ini dan tidak percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang telah bangkit dari kematian.

Namun, kita juga mau melihat dari pihak prajurit; ada 2 hal yang kita pelajari dari kehidupan mereka:

1. Cinta akan uang => hati dan pikiran mereka telah dibutakan oleh uang. Karena uang mereka lebih suka berdusta dari pada menyatakan kebenaran.

2. Tunduk pada manusia => mereka bukan hanya berdusta karena uang suapan tetapi juga karena mereka lebih tunduk pada manusia dari pada tunduk pada otoritas Tuhan. Seandainya mereka takut akan Tuhan mereka tidak akan menerima uang suapan itu dari imam-imam dan tua-tua Yahudi dan tidak akan bersaksi dusta.

Perlu kita ketahui bahwa yang melakukan hal ini adalah imam-imam dan para tua-tua Yahudi ; siapakah mereka? Mereka dalah orang –orang yang mengerti Firman Tuhan (Hukum Taurat), pelayan Tuhan, orang-orang yang berwibawa dalam bidang keagamaan. Mereka adalah orang-orang yang didengarkan dan dituruti orang lain perkataannya.

Demikian halnya dengan kita, sebagai hamba-hamba Tuhan yang di mana orang selalu percaya pada setiap perkataan kita., tanpa berpikir panjang mereka langsung percaya kepada kita. Oleh sebab itu hati-hati dalam menyampaikan setiap kata-kata dan pengajaran kita karena perkataan kita itu berkuasa. Yakobus 1:9 mengatakan bahwa “setiap orang hendaklah cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata dan lambat untuk marah”. Oleh sebab itu saudara/i berpegang teguhlah pada Firman Tuhan supaya kita jangan menjadi pengajar-pengajar sesat, membuat orang lain percaya pada hal salah, membuat orang hidup dalam kebohongan sehingga mengakibatkan penyesatan banyak orang.

GOD BLESS YOU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar